Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, dan seluruh sahabatnya.
Ada seorang laki-laki datang kepada Ibrahim bin Adham rahimahullah, lalu ia berkata: “Sesungguhnya aku adalah seseorang yang banyak melakukan perbuatan dosa, maka nasehatilah aku.”
Ibrahim berkata: Jika kamu mau menerima lima perkara dariku dan kamu mampu melaksanakannya, maka perbuatan maksiat apapun tak akan mencelakakanmu.”
Maka orang itu berkata: “Apakah itu?”
Ibrahim berkata: “Jika kamu ingin bermaksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala, maka janganlah makan dari rizki-Nya!”
Orang itu menjawab: “ Kalau begitu, dari mana aku makan? Karena semua yang ada di bumi ini adalah pemberian-Nya?”
Ibrahim berkata: “Apakah pantas kamu bermaksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala, sedangkan kamu memakan rizki-Nya?”
Orang itu berkata: “Tidak. Kemudian apa yang kedua?”
Ibrahim berkata: “Jika kamu ingin bermaksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala, maka janganlah kamu tinggal di bumi-Nya!”
Orang itu berkata: “Ini lebih besar dari yang pertama, di mana aku harus tinggal?”
Ibrahim berkata: “Apakah pantas kamu bermaksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala, sedangkan kamu memakan rizki-Nya dan tinggal di bumi-Nya?”
Orang itu berkata: “Tidak, kemudian apa yang ketiga?”
Ibrahim berkata: Jika kamu ingin bermaksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala, maka carilah tempat di mana Allah tidak melihatmu!”
Orang itu berkata: “Kemana aku harus pergi, sedangkan Allah subhanahu wa ta’ala mengetahui semua yang Nampak dan tersembunyi?”
Ibrahim berkata: “Apakah pantas kamu bermaksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala, sedangkan kamu memakan rizki-Nya dan tinggal di bumi-Nya, serta melihat apa yang kamu lakukan?”
Orang itu berkata: “ Tidak, kemudian apa yang keempat?”
Ibrahim berkata: “Jika malaikat maut datang untuk mengambil ruhmu, maka mohonlah kepadanya: “Berilah aku waktu agar aku dapat bertaubat dan beramal shaleh!””
Orang itu berkata: “Tidak akan dikabulkan permohonanku, dan mereka tak akan menunda (kematian)-ku.”
Ibrahim berkata: “Jika kamu tidak dapat menghindar dari datangnya kematian agar dapat bertaubat dan beramal shaleh, maka kenapa kamu berbuat maksiat kepada-Nya?”
Orang itu berkata: “Lalu apa yang kelima?”
Ibrahim berkata: “Jika di hari kiamat nanti, datang malaikat penjaga neraka untuk mengirimmu ke neraka, maka janganlah kamu menurutinya!”
Orang itu berkata: “Mereka tidak akan melepaskanku dan menerima keinginanku.”
Ibrahim berkata: “Jika demikian, bagaimana kamu berharap dapat selamat?”
Orang itu pun berkata: “Cukuplah hal ini bagiku. Sungguh aku memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala, dan bertaubat kepada-Nya.”
Diambil dari buku: Taubat. Penerbit: Kantor Dakwah untuk Orang Asing Cabang Zulfi
Dan tiada (pula) makanan sedikit pun (baginya) kecuali dari darah dan nanah.
Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.
(QS. Al-Haqqah: 36-37)
Menjelang ashar, H-4 OSCE III, H-4 Ramadhan. 27 Sya'ban 1432 H, 28 Juli 2011.
@ Wisma Darus Shalihin, Yogyakarta
artikel rahadianfaisal.blogspot.com
Baru baca. Bagus. Share ya, Kak.
BalasHapusYa. Silahkan...
BalasHapusSyukron wa juziita khoiron.
BalasHapus