Social Icons

twitterfacebookgoogle plustumblrrss feedemail

Jumat, 29 April 2011

Copas: Malpraktek Menurut Syariat Islam



Sumber: http://almanhaj.or.id/content/2836/slash/0

Oleh
Ustadz Anas Burhanuddin, MA


MUQADDIMAH

Berobat merupakan salah satu kebutuhan vital umat manusia. Banyak orang rela mengorbankan apa saja untuk mempertahankan kesehatannya atau untuk mendapatkan kesembuhan. Di sisi lain, para dokter adalah manusia biasa yang tidak terlepas dari kesalahan. Demikian juga paramedis yang bekerja di bidang pelayanan kesehatan. Kemajuan teknologi tidak serta merta menjamin menutup pintu kesalahan. Meski pada dasarnya memberikan pelayanann sebagai pengabdian, mereka juga bisa jadi tergoda oleh keuntungan duniawi, sehingga mengabaikan kemaslahatan pasien. 



Karenanya, diperlukan aturan yang adil yang menjamin ketenangan bagi pasien dan pada saat yang sama memberikan kenyamanan bagi para profesional bidang kesehatan dalam bekerja. Tentu Islam sebagai syariat akhir zaman yang sempurna ini telah mengatur semuanya. Tulisan sederhana ini mencoba menggali khazanah literatur para ulama Islam dalam hal persoalan yang akhir-akhir ini mencuat kembali, yakni malpraktek. 

PENGERTIAN MALPRAKTEK
Malpraktek berasal dari kata 'malpractice' dalam bahasa Inggris . Secara harfiah, 'mal' berarti 'salah', dan 'practice' berarti 'pelaksanaan' atau 'tindakan', sehingga malpraktek berarti 'pelaksanaan atau tindakan yang salah' [1]. Jadi, malpraktek adalah tindakan yang salah dalam pelaksanaan suatu profesi. Istilah ini bisa dipakai dalam berbagai bidang, namun lebih sering dipakai dalam dunia kedokteran dan kesehatan. Artikel ini juga hanya akan menyoroti malpraktek di seputar dunia kedokteran saja. 

Kamis, 07 April 2011

Copas: Tips Menjaga Pandangan



Berikut adalah beberapa tips yang membantumu menjaga pandangan:

1. Merasakan bahwa Allah memperhatikanmu, dekat denganmu. Sesungguhnya Dia melihatmu dan Dia mengetahuimu dari segala sisi. Terkadang pandangan yang khianat tidak diketahui oleh temanmu, tetapi Allah mengetahuinya. Allah ta'ala berfirman, "Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang tersembunyi di dalam dada" (QS Ghofir : 19)

2. Meminta pertolongan dan berdo'a kepada-Nya. "Dan Rabb-mu berfirman, "berdoalah kepadaku niscaya aku kabulkan untukmu" (QS Ghofir : 60)

3. Mengetahui bahwa nikmat yang ada padamu semuanya berasal dari Allah -ta'ala-, nikmat-nikmat itu perlu engkau syukuri. Diantara cara mensyukuri nikmat pandangan adalah dengan menjaganya dari perkara-perkara yang Allah haramkan. Bukankan kebaikan itu tidak dibalas kecuali dengan kebaikan? "Apa-apa saja yang ada padamu berupa nikmat, maka itu dari Allah" (QS An Nahl : 53)

4. Bersungguh-sungguh dan membiasakan diri menjaga pandangan dan bersabar terhadapnya, serta tidak berputus asa. "Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami, akan Kami tunjukkan mereka jalan-jalan Kami" (QS Al Ankabut : 69)
Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda, "siapa yang berusaha menjaga kesuciannya, Allah akan menjaga kesuciannya, siapa yang meminta kecukupan Allah akan mencukupinya, siapa yang berusaha sabar Allah akan memberikan kesabaran kepadanya" (HR Bukhori 1400)

Selasa, 05 April 2011

10 Alasan untuk (Tidak) Pacaran [3, selesai]




8.      Ikut-ikutan
Untuk para pemuda yang labil, dengan banyaknya teman-temannya yang pacaran, ia pun tergiur untuk ikut-ikutan pacaran. Maka cukup kita nasehati dengan firman Allah:

وَ ِإْن تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الأَرْضِ يُضِلُّوْكَ عَنْ سَبِيْلِ اللهِ
 Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang di muka bumi Ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah “. (Al An’am : 116)

9.      Lari dari Masalah
Pacaran juga dilakukan sebagai pelarian dari masalah-masalah yang dihadapi oleh seseorang. Seseorang yang broken home, ada masalah di sekolah, ada masalah keuangan, atau masalah-masalah lainnya mencoba melupakannya dengan berpacaran.
Permasalahan tidaklah hilang dengan melarikan diri dari permasalahan. Permasalahan dapat diselesaikan dengan menghadapi masalah tersebut. Berdo’alah kepada Allah agar dimudahkan dalam menghadapi masalah-masalah yang ada. Mintalah bantuan kepada orang lain yang sanggup membantu. Jangan menambah masalah baru dengan berpacaran.

Minggu, 03 April 2011

10 Alasan untuk (Tidak) Pacaran [2]



4.      Supaya Bersemangat Sekolah/Kuliah
Alasan lain yang menyebabkan seorang pemuda berpacaran adalah agar ia bersemangat sekolah atau kuliah. Alasan ini hanyalah alasan yang dibuat-buat. Memang jika sang pacar satu sekolah atau satu kampus, apalagi satu kelas, bisa membuat seseorang bersemangat berangkat ke sekolah atau ke kampus dan rasanya bergairah untuk belajar.
Tapi, apakah semangat itu benar-benar semangat untuk belajar? Akankah ia bisa fokus pada materi yang sedang diajarkan?
Ternyata semangat tersebut hanyalah semangat untuk bertemu dengan sang kekasih. Semangat yang sangat rapuh. Jika sang kekasih tak hadir atau mereka berdua sedang ada masalah, pasti semangatnya akan menurun drastis. Ia pun tidak akan bisa berkonsentrasi penuh dengan materi yang diajarkan. Isi kepalanya sudah penuh dengan memori tentang sang kekasih hati. Akibatnya prestasi orang-orang yang berpacaran biasanya anjlok. Jika pun ada orang yang pacaran tapi prestasinya tetap bagus, berarti orang tersebut memang dari sananya pintar. Tapi saya yakin jika orang itu tidak pacaran, prestasinya pasti jauh lebih bagus.
Maka, marilah kita menggantungkan semangat kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dzat yang telah memberikan kita nikmat yang tak terhitung jumlahnya.

Sabtu, 02 April 2011

10 Alasan untuk (Tidak) Pacaran [1]

Segala puji  bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para shahabatnya.
Pacaran merupakan hal yang dianggap lumrah di zaman sekarang. Orang tua membiarkan anaknya berpacaran, guru-guru di sekolah pun menganggap hal yang biasa jika ada muridnya yang berpacaran. Padahal sudah jelas hukum berpacaran dalam Islam.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلً
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’ : 32)
Dalam Tafsir Jalalain dikatakan bahwa larangan dalam ayat ini lebih keras daripada perkataan ‘Janganlah melakukannya’. Artinya bahwa jika kita mendekati zina saja tidak boleh, apalagi sampai melakukan zina, jelas-jelas lebih terlarang. Setiap muslim yang masih berakal sehat pasti meyakini kalau pacaran itu merupakan suatu sarana mendekati zina.
Ingatlah kaidah: segala sesuatu yang Allah haramkan pasti tedapat mafsadah (keburukan) di dalamnya, baik sesuatu itu mafsadah 100%, maupun mafsadahnya lebih besar daripada maslahah (kebaikan)nya.
Sebenarnya alasan apa yang menyebabkan para pemuda berpacaran?
Mari kita simak 10 alasan seorang pemuda melakukan pacaran.