Social Icons

twitterfacebookgoogle plustumblrrss feedemail

Kamis, 29 Desember 2011

Bapak H (Sebuah Cerita tentang Rasa Sakit, Kesabaran, Dokter, dan Dakwah)



Tidak terasa saya sudah memasuki blok terakhir dalam perkuliahan S1 saya, yaitu blok 4.3 Elective, di mana mahasiswa bisa memilih sendiri blok mana yang akan diikuti sesuai dengan minat. Pada term pertama, saya memilih Pain Management. Kenapa? Karena yang sering dikeluhkan pasien ketika mengunjungi dokter adalah nyeri. Jika kita bisa melakukan tata laksana nyeri dengan baik, maka pasien pun akan merasa senang dengan pelayanan kita.

Pagi hari, Kamis, 29 Desember 2011, saya dan kelompok saya mendapatkan tugas untuk melakukan Pain Assessment di RS Dr. Sardjito. Sebelumnya kami tutorial terlebih dahulu. Tutorial dilakukan di Bagian Saraf, karena tutor dan dosen pembimbing Pain Assessment kami diampu oleh dokter yang sama, yaitu dr. K, M. Sc., Sp. S.

Setelah sekitar 1 jam lebih tutorial, barulah kami menuju ke Instalasi Rawat Inap Saraf untuk melakukan Pain Assessment. Kami dan dokter K menuju ruang Dahlia 2, masuk ke salah satu kamar yang berisikan 6 bed. Dokter K pun menghampiri salah satu bed yang di sana sedang terbaring seorang bapak. Dokter K memulai obrolan dengan salah satu pasien di kamar tersebut menggunakan bahasa Jawa. Dokter K memulai obrolan dengan menanyakan kabar dan sedikit berbasa basi, kemudian barulah dokter K memperkenalkan kami dan meminta persetujuan pasien tersebut untuk ditanya-tanyai oleh kami. Alhamdulillah, bapak tersebut menyetujuinya.

Dokter K kemudian mempersilahkan salah satu dari kami untuk berbincang-bincang dengan pasien menanyakan keadaan sekaligus melakukan Pain Assessment kepada pasien tersebut. Seperti biasa, kami saling tunjuk siapa yang akan melakukannya. Saat itu, posisi berdiri saya paling dekat dengan pasien sehingga teman-teman akhirnya sepakat menunjuk saya. Okelah, saya pun menyanggupinya.

Saya mulai dengan berjabat tangan dengan bapak tersebut kemudian memperkenalkan diri. Tadinya saya hendak berbicara dengan bahasa Jawa, tapi tidak jadi. Saya sadar diri bahasa Jawa saya belum begitu lancar (kapan mau lancarnya kalau jarang dipakai?), jadi saya menggunakan bahasa Indonesia saja daripada informasi yang didapat setengah-setangah karena kesulitan komunikasi. Syukurlah pasien tersebut juga bisa berbahasa Indonesia.

Bapak tersebut memberitahukan namanya setelah saya tanya, nama beliau bapak H usianya 59 tahun. Saya kemudian melanjutkan berkomunikasi dan melakukan anamnesis seperti biasa, seperti yang diajarkan di skills lab. Saya mengajukan pertanyaan-pertanyaan sambil mencatat jawaban dari bapak H. Bapak H menjawab setiap pertanyaan dari saya dengan sangat kooperatif.

Kurang lebih percakapan saya dengan bapak H seperti ini:

Senin, 24 Oktober 2011

20 Tips Menghadapi Ujian


Segala puji (dengan cinta dan pengagungan) hanya milik Allah ta’ala, shalawat serta salam bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bagi keluarganya dan para pengikutnya.
Seorang pelajar muslim sudah sepatutnya bertawakal kepada Allah ketika menghadapi ujian, dan ia pun mengharapkan pertolongan-Nya sambil berusaha sesuai dengan cara-cara yang telah dituntunkan, sesuai dengan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada seorang mukmin yang lemah, namun pada keduanya terdapat kebaikan. Bersemangatlah untuk meraih apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan jangan bersikap lemah.” (HR. Muslim No. 2664)

Cara-cara tersebut antara lain:
1.      Berdoa kepada Allah sesuai dengan tuntunan Islam, seperti mengucapkan:
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي
Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii
(Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku)

Senin, 03 Oktober 2011

Kajian Rutin FK UGM


Kajian Rutin Selasa Sore, Musholla Ibnu Sina, Fakultas Kedokteran UGM.
Terbuka untuk Umum, Putra dan Putri.
Membuat Hati Selalu Rindu Berjumpa dengan-Nya

Kajian tentang Tazkiyatun Nufus
Kajian Dimulai Selasa, 11 Oktober 2011 dan akan berlanjut setiap Selasa.

Waktu: Ba'da Ashar (15.45-17.15)
Pemateri: Ustadz Abu Yasir

Buku atau Kitab Rujukan yang Dipakai:
Tazkiyatun Nufus wa Tarbiyatuha karya Dr. Ahmad Farid

Bertempat di Musholla Ibnu Sina, Fakultas Kedokteran UGM

CP: Putra (085 665 07 880), Putri (085 659 711 876)

Penyelenggara: Takmir Musholla Ibnu Sina FK UGM

Sabtu, 03 September 2011

Wajibnya Shalat Berjama’ah di Masjid bagi Laki-Laki




Anda seorang laki-laki? Sebaiknya anda membaca tulisan ini hingga selesai. Anda seorang perempuan? Anda juga sebaiknya membaca tulisan ini untuk disampaikan kepada laki-laki yang anda sayangi.
Sebagai seorang yang memeluk agama Islam maka sudah sepantasnya kita menjadikan al-Qur’an dan Hadits Nabi sebagai pedoman hidup kita, sebagai pengatur setiap jejak langkah dan setiap tarikan nafas dalam hidup kita.
Salah satu syariat yang sangat agung yang diwajibkan kepada setiap muslim yaitu Shalat. Saya yakin, anda setiap hari melaksanakannya. Saya pun yakin, anda mengetahui kalau shalat termasuk Rukun Islam. Tapi tahukah anda bahwa bagi setiap laki-laki muslim yang tidak memiliki udzur syar’i shalat 5 waktu itu diwajibkan dilakukan secara berjamaah di masjid?

Minggu, 07 Agustus 2011

Tinjauan Syar'i dan Matematis Arah Kiblat Indonesia


Tulisan ini terinspirasi dari seorang bapak yang shalat di sebelah saya. Bapak itu shalat dengan posisi agak miring, berbeda dengan jama’ah yang lainnya. Ada 2 kemungkinan kenapa bapak ini shalat dengan posisi yang agak miring. Pertama, bapak ini matanya mengalami gangguan sehingga tidak bisa memposisikan diri dengan baik ketika sholat. Yang kedua, bapak ini merasa arah kiblat masjid belum benar sehingga shalat dengan posisi miring agar pas ke arah kiblat yang benar menurutnya. Dari dua kemungkinan ini, saya menguatkan kemungkinan yang kedua yaitu bapak tadi memiringkan posisi shalatnya agar pas dengan arah ka’bah.

Kamis, 28 Juli 2011

Perbuatan Maksiat Apapun Tak Akan Mencelakakanmu, Jika...



Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, dan seluruh sahabatnya.

Ada seorang laki-laki datang kepada Ibrahim bin Adham rahimahullah, lalu ia berkata: “Sesungguhnya aku adalah seseorang yang banyak melakukan perbuatan dosa, maka nasehatilah aku.”

Ibrahim berkata: Jika kamu mau menerima lima perkara dariku dan kamu mampu melaksanakannya, maka perbuatan maksiat apapun tak akan mencelakakanmu.”

Maka orang itu berkata: “Apakah itu?”

Jumat, 22 Juli 2011

Nasehat Indah untuk Jiwa yang Indah


Di penghujung khotbah jum’at siang tadi, khotib menyampaikan kata-kata yang sangat indah yang dapat membuat hati bergetar. Khotib berkata untuk menutup khutbahnya kurang lebih seperti ini:

Semoga kita nanti termasuk orang-orang yang diseru oleh Allah dengan seruan:

  يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ
ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً
فَادْخُلِي فِي عِبَادِي
وَادْخُلِي جَنَّتِي

Sabtu, 02 Juli 2011

KAMU, Sebuah Cerita Penuh Romantisme



Cerita ini dimulai 2 tahun yang lalu...
Di saat aku sedang merasa kehilangan...
Aku bertemu denganmu...
Aku langsung jatuh cinta padamu...
Jatuh cinta pada pandangan yang pertama...
Kamu mengalihkan duniaku dari yang lain...
Tanpa ragu lagi aku memilihmu...
Memilihmu dari ribuan bahkan jutaan yang lain...
Memilihmu mendampingi hidupku...

Minggu, 26 Juni 2011

10 Kuliner Khas Cirebon

Berikut 10 jenis kuliner yang menurut pendapat saya merupakan kuliner khas dari Cirebon.
 
1.    Sega Jamblang
Nasi putih dibungkus daun jati dengan lauk pauk yang beraneka ragam, seperti daging sapi, sambal goreng, tempe, tahu, sate kentang, telor dadar, otak sapi, lidah sapi, cemplung (perkedel kelapa), dan masih banyak lagi.

Kamis, 23 Juni 2011

Copas: 10 Kebiasaan yang Dapat Merusak Otak


Oleh Moch. Rachdie Pratama (Abu Salma)

Berikut ini adalah kebiasaan-kebiasaan yang dapat merusak otak. Artikel ini saya dapat dari email seorang rekan di Riyadh, KSA yang berjudul “al-Aadaat allatii tudammirud Dimaagh” (Habits That Destroy The Brain). Dikarenakam isinya cukup menarik dan bermanfaat, maka saya sharing di sini. Semoga bisa bermanfaat
1. No Breakfast

Tidak Sarapan/’Adamul Ifthaar
Orang yang tidak sarapan akan menyebabkan tingkat gula darah yang rendah. Hal ini akan menyebabkan asupan nutrisi yang kurang memadai bagi otak sehingga menyebabkan penurunan fungsi otak (Brain Degeneration)

2. Overeating

Makan berlebihan/al-Akluz Zaa’id akan menyebabkan pengerasan arteri otak, yang dapat menyebakan penurunan kekuatan mental.

3. Smoking

Merokok/at-Tadkhin dapat menyebabkan pengerutan otak multiple yang bisa menyebabkan gangguan Alzheimer.

Copas: Dokter Wanita Mengobati Pasien Laki-Laki

Bahasan ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1.      Dokter wanita mengobati pasien laki-laki yang belum baligh (anak kecil).
2.      Dokter wanita mengobati pasien laki-laki yang telah baligh (dewasa).

Jumat, 10 Juni 2011

Copas: Hukum Dokter Membuka Aurat Wanita dan Berkhalwat dengannya untuk Berobat


HUKUM DOKTER MEMBUKA AURAT WANITA DAN BERKHALWAT DENGANNYA UNTUK BEROBAT

Oleh

Syaikh Muhammad bin Ibrahim

Pertanyaan.

Syaikh Muhammad bin Ibrahim ditanya : "Apa hukum seorang dokter yang membuka aurat wanita dan berdua-duaan dengan mereka untuk berobat?".

Minggu, 29 Mei 2011

Kultwit: Jodoh


Hari itu, kamis, 26 Mei 2011, setelah pagi hingga siang hari bergelut dengan ujian blok, kemudian siang dan sore harinya diisi dengan hibernasi untuk memulihkan headache pasca ujian blok, entah kenapa malam harinya saya terinspirasi membuat kultwit tentang jodoh. Berikut kultwit saya lewat account twitter saya @rahadianfaisal.

Sabtu, 07 Mei 2011

Faidah Hadits ‘Itban


Faidah Hadits ‘Itban
(Kitabut Tauhid, Bab “Keutamaan Tauhid dan Dosa-dosa yang diampuni karenanya”) 

Dibuat untuk memenuhi tugas ma'had al-Ilmi...

ولهما في حديث: عتبان ((فإن الله حرم على النار من قال: لا إله إلا الله يبتغي بذلك وجه الله))
... Dan keduanya (Imam al-Bukhari dan Imam Muslim) meriwayatkan juga dalam Hadits ‘Itban:
“Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala mengharamkan neraka bagi orang yang mengatakan: Laa Ilaaha Illallah (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah) yang dengannya ia hanya mengharapkan wajah Allah semata.”

Rabu, 04 Mei 2011

Macam-Macam Tauhid



Pembagian tauhid memang belum dikenal pada zaman Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam. Akan tetapi, secara hakikat, pengklasifikasian tauhid ini telah ada. Sebagaimana para ulama memunculkan nama berbagai disiplin ilmu agama seperti ilmu nahwu, ilmu shorof, tafsir, dan ilmu-ilmu lain yang berkaitan dengan ilmu agama. Pada zaman Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam tidak ada nama-nama disiplin ilmu tersebut, tetapi pada hakikatnya semua itu telah ada pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Memang, para shahabat tidak pernah diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pelajaran nahwu, shorof, ushul tafsir, ataupun ushul hadits. Tetapi hakikat ilmu ini telah ada dalam ajaran yang disampaikan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam.1
Para ulama menjelaskan bahwa tauhid terbagi menjadi tiga, yaitu Tauhid rububiyah, Tauhid uluhiyah, dan Tauhid asma’ wa shifat.

Jumat, 29 April 2011

Copas: Malpraktek Menurut Syariat Islam



Sumber: http://almanhaj.or.id/content/2836/slash/0

Oleh
Ustadz Anas Burhanuddin, MA


MUQADDIMAH

Berobat merupakan salah satu kebutuhan vital umat manusia. Banyak orang rela mengorbankan apa saja untuk mempertahankan kesehatannya atau untuk mendapatkan kesembuhan. Di sisi lain, para dokter adalah manusia biasa yang tidak terlepas dari kesalahan. Demikian juga paramedis yang bekerja di bidang pelayanan kesehatan. Kemajuan teknologi tidak serta merta menjamin menutup pintu kesalahan. Meski pada dasarnya memberikan pelayanann sebagai pengabdian, mereka juga bisa jadi tergoda oleh keuntungan duniawi, sehingga mengabaikan kemaslahatan pasien. 



Karenanya, diperlukan aturan yang adil yang menjamin ketenangan bagi pasien dan pada saat yang sama memberikan kenyamanan bagi para profesional bidang kesehatan dalam bekerja. Tentu Islam sebagai syariat akhir zaman yang sempurna ini telah mengatur semuanya. Tulisan sederhana ini mencoba menggali khazanah literatur para ulama Islam dalam hal persoalan yang akhir-akhir ini mencuat kembali, yakni malpraktek. 

PENGERTIAN MALPRAKTEK
Malpraktek berasal dari kata 'malpractice' dalam bahasa Inggris . Secara harfiah, 'mal' berarti 'salah', dan 'practice' berarti 'pelaksanaan' atau 'tindakan', sehingga malpraktek berarti 'pelaksanaan atau tindakan yang salah' [1]. Jadi, malpraktek adalah tindakan yang salah dalam pelaksanaan suatu profesi. Istilah ini bisa dipakai dalam berbagai bidang, namun lebih sering dipakai dalam dunia kedokteran dan kesehatan. Artikel ini juga hanya akan menyoroti malpraktek di seputar dunia kedokteran saja. 

Kamis, 07 April 2011

Copas: Tips Menjaga Pandangan



Berikut adalah beberapa tips yang membantumu menjaga pandangan:

1. Merasakan bahwa Allah memperhatikanmu, dekat denganmu. Sesungguhnya Dia melihatmu dan Dia mengetahuimu dari segala sisi. Terkadang pandangan yang khianat tidak diketahui oleh temanmu, tetapi Allah mengetahuinya. Allah ta'ala berfirman, "Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang tersembunyi di dalam dada" (QS Ghofir : 19)

2. Meminta pertolongan dan berdo'a kepada-Nya. "Dan Rabb-mu berfirman, "berdoalah kepadaku niscaya aku kabulkan untukmu" (QS Ghofir : 60)

3. Mengetahui bahwa nikmat yang ada padamu semuanya berasal dari Allah -ta'ala-, nikmat-nikmat itu perlu engkau syukuri. Diantara cara mensyukuri nikmat pandangan adalah dengan menjaganya dari perkara-perkara yang Allah haramkan. Bukankan kebaikan itu tidak dibalas kecuali dengan kebaikan? "Apa-apa saja yang ada padamu berupa nikmat, maka itu dari Allah" (QS An Nahl : 53)

4. Bersungguh-sungguh dan membiasakan diri menjaga pandangan dan bersabar terhadapnya, serta tidak berputus asa. "Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami, akan Kami tunjukkan mereka jalan-jalan Kami" (QS Al Ankabut : 69)
Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda, "siapa yang berusaha menjaga kesuciannya, Allah akan menjaga kesuciannya, siapa yang meminta kecukupan Allah akan mencukupinya, siapa yang berusaha sabar Allah akan memberikan kesabaran kepadanya" (HR Bukhori 1400)

Selasa, 05 April 2011

10 Alasan untuk (Tidak) Pacaran [3, selesai]




8.      Ikut-ikutan
Untuk para pemuda yang labil, dengan banyaknya teman-temannya yang pacaran, ia pun tergiur untuk ikut-ikutan pacaran. Maka cukup kita nasehati dengan firman Allah:

وَ ِإْن تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الأَرْضِ يُضِلُّوْكَ عَنْ سَبِيْلِ اللهِ
 Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang di muka bumi Ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah “. (Al An’am : 116)

9.      Lari dari Masalah
Pacaran juga dilakukan sebagai pelarian dari masalah-masalah yang dihadapi oleh seseorang. Seseorang yang broken home, ada masalah di sekolah, ada masalah keuangan, atau masalah-masalah lainnya mencoba melupakannya dengan berpacaran.
Permasalahan tidaklah hilang dengan melarikan diri dari permasalahan. Permasalahan dapat diselesaikan dengan menghadapi masalah tersebut. Berdo’alah kepada Allah agar dimudahkan dalam menghadapi masalah-masalah yang ada. Mintalah bantuan kepada orang lain yang sanggup membantu. Jangan menambah masalah baru dengan berpacaran.

Minggu, 03 April 2011

10 Alasan untuk (Tidak) Pacaran [2]



4.      Supaya Bersemangat Sekolah/Kuliah
Alasan lain yang menyebabkan seorang pemuda berpacaran adalah agar ia bersemangat sekolah atau kuliah. Alasan ini hanyalah alasan yang dibuat-buat. Memang jika sang pacar satu sekolah atau satu kampus, apalagi satu kelas, bisa membuat seseorang bersemangat berangkat ke sekolah atau ke kampus dan rasanya bergairah untuk belajar.
Tapi, apakah semangat itu benar-benar semangat untuk belajar? Akankah ia bisa fokus pada materi yang sedang diajarkan?
Ternyata semangat tersebut hanyalah semangat untuk bertemu dengan sang kekasih. Semangat yang sangat rapuh. Jika sang kekasih tak hadir atau mereka berdua sedang ada masalah, pasti semangatnya akan menurun drastis. Ia pun tidak akan bisa berkonsentrasi penuh dengan materi yang diajarkan. Isi kepalanya sudah penuh dengan memori tentang sang kekasih hati. Akibatnya prestasi orang-orang yang berpacaran biasanya anjlok. Jika pun ada orang yang pacaran tapi prestasinya tetap bagus, berarti orang tersebut memang dari sananya pintar. Tapi saya yakin jika orang itu tidak pacaran, prestasinya pasti jauh lebih bagus.
Maka, marilah kita menggantungkan semangat kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dzat yang telah memberikan kita nikmat yang tak terhitung jumlahnya.

Sabtu, 02 April 2011

10 Alasan untuk (Tidak) Pacaran [1]

Segala puji  bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para shahabatnya.
Pacaran merupakan hal yang dianggap lumrah di zaman sekarang. Orang tua membiarkan anaknya berpacaran, guru-guru di sekolah pun menganggap hal yang biasa jika ada muridnya yang berpacaran. Padahal sudah jelas hukum berpacaran dalam Islam.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلً
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’ : 32)
Dalam Tafsir Jalalain dikatakan bahwa larangan dalam ayat ini lebih keras daripada perkataan ‘Janganlah melakukannya’. Artinya bahwa jika kita mendekati zina saja tidak boleh, apalagi sampai melakukan zina, jelas-jelas lebih terlarang. Setiap muslim yang masih berakal sehat pasti meyakini kalau pacaran itu merupakan suatu sarana mendekati zina.
Ingatlah kaidah: segala sesuatu yang Allah haramkan pasti tedapat mafsadah (keburukan) di dalamnya, baik sesuatu itu mafsadah 100%, maupun mafsadahnya lebih besar daripada maslahah (kebaikan)nya.
Sebenarnya alasan apa yang menyebabkan para pemuda berpacaran?
Mari kita simak 10 alasan seorang pemuda melakukan pacaran.

Sabtu, 26 Maret 2011

Copas: Bila Muslimah Menjadi Dokter atau Perawat


Oleh: Ustadz Abu Zahroh al-Anwar
Sungguh Islam sangat menjaga agama dan kehomatan kaum wanita. Dengan sebab itulah mereka diperintahkan untuk tetap tinggal di rumahnya dan tidak keluar darinya kecuali apabila ada hajat/ keperluan, sebagaimana Allah ta’ala berfirman:
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلاَتَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ اْلأُوْلَى وَأَقِمْنَ الصَّلاَةَ وَءَاتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, Hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (al-Ahzab ayat 33)
Kalaulah memang kaum wanita terpaksa harus keluar dari rumahnya untuk bekerja, sungguh Islam pun sebenarnya tidak mencegahnya. Namun demikian, ada patokan-patokan syar’i yang harus diperhatikan agar kaum wanita tetap terjaga agama dan kehormatannya. Apakah patokan-patokan syar’i tersebut?

Selasa, 08 Maret 2011

Beberapa Pengertian dari Istilah "Sunnah"



Artikel ini kami sarikan dari catatan kajian “Sumber-Sumber Hukum dalam Islam” bersama Ust. Aris Munandar.

Istilah Sunnah memiliki beberapa pengertian yang sangat penting untuk dimengerti.
A.     Secara bahasa:
Sunnah artinya Jalan atau Kebiasaan.
Contoh: “Sunnatullah untuk orang-orang yang mendustakan Rasul adalah adzab”.

B.   Dalam istilah fiqih atau perkara hukum:
Sunnah adalah segala sesuatu yang diperintahkan akan tetapi tidak wajib.

C.   Secara Syar’i, ada 3 pengertian:
·      Sunnah adalah dalil yang bukan al-Qur’an. Sesuai dengan hadits shahih riwayat al-Hakim.
“Telah kutinggalkan untuk kalian dua perkara yang (selama kalian berpegang teguh dengan keduanya) kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitabullah dan Sunnah-ku.” Diriwayatkan oleh Hakim (I/172), dan Daruquthni (hadits no. 149).

·      Sunnah adalah segala hal yang Nabi ajarkan, termasuk hal-hal yang Nabi halal-kan. Bisa wajib, bisa pula bukan sesuatu yang wajib.
.... ‘Kalian yang berkata begini…dan begini…? Adapun aku demi Allah! Aku orang yang paling takut kepada Allah daripada kalian, dan aku yang paling taqwa kepada-Nya daripada kalian! Namun (kendatipun demikian) aku ini berpuasa, tapi juga berbuka (ada hari jeda). Aku shalat (malam), dan aku juga tidur. Dan aku menikahi wanita. Maka barangsiapa yang tidak suka Sunnahku (lebih memilih yang lain), maka dia bukan golonganku”.[Bukhari: 5063, Muslim: 1401]