Social Icons

twitterfacebookgoogle plustumblrrss feedemail

Selasa, 08 Maret 2011

Beberapa Pengertian dari Istilah "Sunnah"



Artikel ini kami sarikan dari catatan kajian “Sumber-Sumber Hukum dalam Islam” bersama Ust. Aris Munandar.

Istilah Sunnah memiliki beberapa pengertian yang sangat penting untuk dimengerti.
A.     Secara bahasa:
Sunnah artinya Jalan atau Kebiasaan.
Contoh: “Sunnatullah untuk orang-orang yang mendustakan Rasul adalah adzab”.

B.   Dalam istilah fiqih atau perkara hukum:
Sunnah adalah segala sesuatu yang diperintahkan akan tetapi tidak wajib.

C.   Secara Syar’i, ada 3 pengertian:
·      Sunnah adalah dalil yang bukan al-Qur’an. Sesuai dengan hadits shahih riwayat al-Hakim.
“Telah kutinggalkan untuk kalian dua perkara yang (selama kalian berpegang teguh dengan keduanya) kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitabullah dan Sunnah-ku.” Diriwayatkan oleh Hakim (I/172), dan Daruquthni (hadits no. 149).

·      Sunnah adalah segala hal yang Nabi ajarkan, termasuk hal-hal yang Nabi halal-kan. Bisa wajib, bisa pula bukan sesuatu yang wajib.
.... ‘Kalian yang berkata begini…dan begini…? Adapun aku demi Allah! Aku orang yang paling takut kepada Allah daripada kalian, dan aku yang paling taqwa kepada-Nya daripada kalian! Namun (kendatipun demikian) aku ini berpuasa, tapi juga berbuka (ada hari jeda). Aku shalat (malam), dan aku juga tidur. Dan aku menikahi wanita. Maka barangsiapa yang tidak suka Sunnahku (lebih memilih yang lain), maka dia bukan golonganku”.[Bukhari: 5063, Muslim: 1401]



·      Sunnah lawan dari Bid’ah, yaitu Sunnah adalah segala sesuatu yang Nabi ajarkan untuk mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dalilnya adalah hadits arba’in an-Nawawi yang ke-28.
....Rasulullah bersabda, "Saya memberi wasiat kepadamu agar tetap bertaqwa kepada Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia, tetap mendengar dan ta'at walaupun yang memerintahmu seorang hamba sahaya (budak). Sesungguhnya barangsiapa diantara kalian masih hidup niscaya bakal menyaksikan banyak perselisihan. karena itu berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang lurus (mendapat petunjuk) dan gigitlah dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah olehmu hal-hal baru karena sesungguhnya semua bid'ah itu sesat." (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi, Hadits Hasan Shahih)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar